Inspirasiku

Jumat, 20 Januari 2012

Makna Terima Kasih dan Kian Pudarnya Budaya "Berterimakasih"

Seiring dengan perkembangan jaman, dewasa ini ada banyak sekali perubahan yang pengaruhnya cukup signifikan yang terjadi di sekeliling kita. Baik itu yang kita sadari maupun tidak. Salah satu diantaranya adalah sopan santun dalam berbahasa, cara berpakaian, maupun tingkah laku kita. Sopan santun merupakan hal terkecil yang sangat penting yang sering terlupakan bahkan dilupakan oleh kita generasi muda khusunya.

Adanya suatu aturan bersama untuk menjalankan kehidupan dalam bermasyarakat agar lebih terstruktur dan terarah memang penting, salah satunya adalah sopan santun dalam berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara dimana Negara kita , Indonesia, terkenal dengan adat Ketimurannya. Inilah hal penting yang sering terlupakan oleh kita. Lihat saja perbedaan cara anak berbicara atau berkomunikasi dengan orangtuanya.

Dahulu anak sangat patuh pada orangtua meskipun mereka salah namun lihatlah sekarang ketika demam demokrasi menjamah seluruh lapisan, dengan berbagai alasan anak cenderung berontak pada orangtuanya ketika hal yang menurutnya benar namun ditentang oleh orangtua. Selain itu lihatlah fenomena krusial yang kini melanda generasi muda kita tentang makin memudarnya budaya berterimakasih.

Jika dilihat sebelah mata, berterimakasih pada orang lain yang telah membantu kita memang sepele namun sesungguhnya mengandung makna yang sangat dalam.

Mengucapkan terimakasih memiliki banyak makna berarti dalam berbagai hal. Makna terima kasih yang pertama, mengungkapkan kita menghargai jeripayah seseorang dalam membantu kita menyelesaikan segala permasalahan yang ada dan kita tidak dapat memecahkannya sendiri. Bukan bermaksud untuk mendapatkan pamrih ataupun balasan untuk perbuatan baik, tapi terima kasih di sini lebih menekankan bahwa kita sadar akan bantuan orang tersebut dan sangat menghargai bantuan itu. Setidaknya kita telah memberikan ia reward karena sudah mau membantu kita dan fungsi latennya mensugestinya agar terus berbuat baik pada siapapun, kapanpun, dan dimanapun.

Makna terima kasih yang kedua adalah ungkapan yang dinanti setelah kita telah selesai melaksanakan tugas-tugas yang telah kita kerjakan. Misalnya saja dalam kerja kelompok, kita memerlukan pembagian tugas dimana kita harus saling mengerti keadaan masing-masing anggota maupun kendalanya. Di sini lah terkadang terjadi miss comunication antar anggota. Contoh: merasa pendapatnya tidak di dengarkan, tugas yang telah diselesaikan kurang mendapat apresiasi yang baik dari anggota yang lain, ataupun merasa tidak di anggap keberadaannya dalam anggota. Maka dalam hal ini terima kasih merupakan sebuah kata perdamaian, misal “Terima kasih atas kerjasamanya. Di sinilah fungsi dari terima kasih yang selain sebagai pendamai juga sebagai perhargaan telah terselesaikannya tugas kita dengan baik. Ini juga dapat mensugesti bahwa ternyata sumbangsih kita sangat dibutuhkan dan sangat berarti bagi kelompok kita sehingga kita tidak segan-segan untuk terus berkontribusi dalam kegiatan kerja kelompok.

Banyak orang yang lebih tua dari kita menyindir kita dengan kata “dasar anak tidak sopan” ketika kita tidak mengucapkan terima kasih setelah dibantu. Di sinilah letak krusialitas budaya terima kasih yang semakin pudar. Kita semakin dianggap tidak sopan di mata mereka dan bagaimana bisa kita dihargai jika kita pun tak mau menghargai?

Sekarang kita intropeksi kepada diri kita sendiri, apakah kita sudah berterima kasih kepada orang lain. Hal yang sepelepun perlu kita ucapkan, misalkan saja berterima kasih kepada tukang parkir atau pengantar makanan dikantin. Begitu sepele tetapi itu sangat berarti bagi kita dan orang lain. Berusahalah menjadi pribadi yang menghargai usaha orang lain, bantuan orang lain, dan partisipasi orang lain. Anggaplah bahwa kata “Terima Kasih” sebagai motivasi kita dalam menjalankan segalanya dan menjadi yang terbaik.

Apa susahnya mengucap satu kata yaitu “terima kasih”, ucapan itu bisa membuat hati orang lain senang, walau kita tidak begitu dekat atau kenal baik dengan mereka, tak usah ragu untuk mengucapakan kata itu karena kata itu juga akan membuat lebih nyaman terhadap orang lain.

Saling menghargai dengan mengucap kata “Terima Kasih” saling memuji bantuan dari yang lain dengan megucap “Terima Kasih” yang lebih lagi, banyak kata “Terima Kasih” untuk Tuhan kita atas segala karunia-Nya, dan kata tersebut tidak bisa dihitung dan selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Terima kasih juga dapat membuat permusuhan menjadi perdamaian yang sangat indah. Seperti ucapan “Maaf ya, dan Terima Kasih untuk bantuanmu selama ini”. Jadi, ketika membaca tulisan ini dan kamu merasa bahwa kamu melupakan budaya untuk berkata “Terima Kasih”, segera ucapkan terima kasih pada orang-orang yang telah membantumu dan berjasa dalam hidupmu, yang menangis dan bersedih untukmu, dan juga yang bahagia untukmu. Hadirkan ekspresimu yang tercantik dan terganteng untuk ucapkan “Terima Kasih.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar