Inspirasiku

Jumat, 20 Januari 2012

Jangan lelah untuk berproses

Impikan, catat, dan wujudkan..

Kata-kata di atas mengingatkan tentang film Sang Pemimpi yang disutradarai oleh Riri Riza dan produser Mira Lesmana. Dan diilhami dari sebuah novel best seller Andrea Hirata, yang mengisahkan tentang dua orang sahabat karib yang bermimpi menimba ilmu di Paris. Sebuah rangkaian kata yang penuh motivasi jika kita renungkan di alam bawah sadar kita.

Ya, bermimpi dan memiliki impian merupakan hal terindah bagi setiap manusia. Bermimpi tentu hal yang sangat mudah dan tentu saja setiap orang bisa melakukannya. Namun hal tersulit adalah ketika dalam bermimpi kita memimpikan tujuan yang hendak kita raih di esok hari dan kemudian merealisasikannya dengan tindakan. Biasanya mimpi dan impian sering kita lakukan sebelum kita memejamkan mata untuk tidur baik secara sengaja ataupun tidak sengaja.

Bermimpi saja tak cukup ketika mimpi itu hanya sebuah wacana dalam alam bawah sadar tanpa tindakan yang berarti. Sebatas imipian saja tak cukup untuk menopang dan menguatkan langkah kita untuk mewujudkannya tanpa usaha untuk meraihnya. Yang perlu kita pahami di sini adalah tentang mimpi dengan impian. Mimpi dan impian tampak sama namun berbeda. Perlu kita ketahui, mimpi merupakan imajinasi hebat dari seseorang tentang apa yang ia inginkan esok hari namun karena daya khayalnya yang terlalu berlebih sehingga membuatnya melupakannya begitu saja karena ia menganggap bahwa hal itu tak akan pernah terjadi.

Sedangkan impian merupakan imajinasi sesorang untuk membuat rencana-rencana hebat di alam bawah sadarnya dan kemudian ia berusaha untuk mencapainya dan memiliki keyakinan kuat bahwa suatu saat nanti impiannya akan terwujud dan hadir dalam dunia nyatanya. Yang akan kita bahas di sini adalah tentang hal bermimpi, tentu saja mimpi yang memiliki tujuan (impian).

Ungkapan dan nasihat tersurat tentang impian sangat banyak sekali dan bahkan familiar di telinga kita, seperti “jangan terlalu tinggi untuk bermimpi jika nanti akhirnya kau akan jatuh, sakit, kemudian terpuruk,” “bermimpilah setinggi mungkin namun sesuaikan dengan kemampuanmu,” mimpi itu indah namun lebih indah jika kau melihat kenyataan yang ada dihadapanmu,” dan banyak lagi.

Sepintas memang benar ungkapan-ungkapan di atas namun yang menjadi pertanyaan, Apakah bermimpi dan memiliki impian itu salah?

Apakah impian itu mustahil adanya? Apakah impian itu hanya sebatas dongeng indah sebelum kita tidur?

Dan apakah impian itu harus dengan akal sehat?

Jawabannya adalah TIDAK.

Mengapa?


Karena bermimpi itu indah dan gratis.

Selama belum ada hukum dan undang-undang yang melarang kita untuk bermimpi maka selamanya mimpi itu gratis. Siapapun boleh bermimpi tentang apa yang ia inginkan, apa yang ia cita-citakan dan tentu saja dengan kerja keras agar apa yang ia cita-citakan dapat terwujud.

Biasanya kita bermimpi kelak suatu saat nanti ingin menjadi orang yang sukses, mendapatkan beasiswa di luar negeri, kaya raya, dan bla bla bla. Sah-sah saja ketika ada orang yang demikian dan ada hal kecil namun penting yang sering kita abaikan, yakni jangan pernah meremehkan impian seseorang.

Karena itu merupakan imajinasi terhebat seseorang dalam memotivasi dirinya agar lebih maju. Membatasi atau meremehkan mimpi seseorang berarti membatasi ruang gerak individu untuk berkreasi dan mewujudkan cita-citanya.
Jangan takut untuk bermimpi. Jangan menyerah dalam mewujudkannya.

Jangan lelah untuk berproses..
Selamat mencoba :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar